Mengapa harus bersusah payah menjaga
gigi susu sedangkan ia akan gugur juga?
Mungkin itu antara alasan yang
terlintas di kotak pikiran orangtua ketika diberitahu akan pentingnya perawatan
gigi anak kecil mereka.
Pentingnya perawatan gigi susu,
sebenarnya terkait erat dengan peranan penting yang dimainkan oleh gigi itu
sendiri
Kepala Departemen Gigi Padeatrik,
Institut Pediatrik, Hospital Besar Kuala Lumpur, Dr Noraini @ Nun Nahar Yunus
mengatakan, antara fungsi gigi susu adalah membantu pengunyahan makanan,
membantu sebutan dan suara serta membentuk keyakinan diri anak.
Ujarnya, peran paling penting gigi
susu adalah menyediakan ruang yang cukup dan sesuai untuk pertumbuhan gigi
permanen serta memastikan perkembangan rahang yang sempurna.
Perawatan Ketika Bayi
“Gigi susu yang rusak atau tanggal
sebelum waktunya akan menyebabkan ruang dan jalur untuk pertumbuhan gigi tetap
tertutup, sekaligus membuat posisi gigi yang bakal tumbuh tidak sempurna,”
katanya kepada Reuters ketika ditemui di kantornya.
Jelasnya, secara alami gigi susu
pertama mulai luruh sekitar usia enam tahun, namun jika ia gugur terlalu awal,
gigi-gigi yang lain dapat tertolak masuk ke dalam ruang kosong yang terbentuk
dan mencegah gigi permanen untuk tumbuh di tempat yang tepat.
Singkat kata, perawatan gigi susu
yang baik sangat penting untuk memastikan posisi gigi tetap yang rata atau
tidak berlapis.
Noraini menyarankan agar orangtua
mulai peduli perawatan gigi anak mereka sejak usia bayi lagi melalui
pemeriksaan gigi berkala setelah gigi pertama bayi mereka tumbuh.
Idealnya, orangtua harus menanamkan
kebiasaan membersihkan gigi dan gusi bayi setelah setiap kali makan secara
menyikat atau menggunakan kain kasa lembut agar perawatan gigi menjadi bagian
dari rutinitas harian anak.
“Cara menyikat gigi anak yang tepat
adalah menggunakan sikat gigi paling lembut dan ukuran kecil, obat gigi
berflorida serta mengangkat bibir sehingga gusi dan leher gigi dapat
dibersihkan”, katanya sambil menambahkan pasta gigi berflorida adalah baik
untuk kesehatan gigi anak asalkan tidak ditelan atau diberi secara berlebihan.
Hindari Makanan Manis
“Banyak orang tidak menyadari bahwa
selain makanan manis, susu ibu dan susu formula adalah penyebab karies gigi
pada anak-anak.
“Gula sederhana dalam susu akan
diuraikan secara alami oleh bakteri di dalam mulut manusia melalui proses
fermentasi menjadi asam laktat yang akan menurunkan tingkat pH dalam mulut
serta melarutkan permukaan gigi,” jelas dia.
Dia juga menyarankan orang tua agar
tidak mencampurkan gula atau susu kental manis ke dalam susu atau minuman bayi
sebaliknya mendorong bayi yang sudah tumbuh gigi diberikan air putih setelah
makan.
Tapi bagaimana jika anak kecil
ngotot menginginkan makanan manis?
“Pemberian makanan manis seperti
permen, coklat, biskuit dan roti krim harus dibatasi selama waktu makan saja.
“Makanan manis yang diberi sebagai
camilan mudah lekat terutama di celah-celah permukaan gigi, menyulitkan
pembersihan gigi dan menyebabkan asam selalu terbentuk dalam mulut bayi,
sekaligus melarut dan mereputkan gigi susu,” katanya.
Namun, Noraini menyarankan, adalah
lebih baik jika anak-anak tidak diperkenalkan dengan makanan sebegitu. Jangan
beli atau simpan stok makanan seperti ini di dapur rumah, tetapi sebagai
altenatif, orangtua dapat menyediakan kerupuk atau potongan buah jika anak-anak
ingin camilan di antara waktu makan.
“Lagipula, kebiasaan suka manis di
kalangan rakyat Malaysia adalah kebiasaan yang dipelajari sejak kecil bukannya
alami,” katanya.
Kenangan Di Sekolah Dasar
Mungkin banyak masih ingat akan
kenangan di sekolah rendah ketika Anda dan teman sekelas berbaris di tepi
selokan bersama sikat gigi dan secangkir air?
Kemudian Anda menyikat gigi
bersama-sama dengan panduan dokter gigi yang memegang sepasang gigi palsu besar
sambil dibantu oleh beberapa perawat.
Program seumpama adalah bagian dari
daya upaya kemasyarakatan oleh perusahaan-perusahaan obat gigi untuk mendidik
anak-anak tentang kesehatan gigi.
Malahan program seumpama masih
dilaksanakan dengan yang terbaru dikendalikan oleh Colgate dengan kerjasama
Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM) dan Asosiasi Amal Yellow House Kuala Lumpur.
Ia diadakan di supermarket Giant
Kota Damansara baru-baru ini yang menyaksikan keterlibatan sekitar 26 anak
miskin dari Proyek Perumahan Umum PPR Sri Pahang.
Anak-anak penerima bantuan
kesejahteraan JKM yang berusia antara lima hingga tujuh tahun itu dirayakan
oleh maskot kelinci Colgate yaitu ‘Mr Brushwell’ untuk ‘membuka’ zona aktivitas
anak Colgate di supermarket itu.
Keceriaan di wajah mereka jelas
terlihat ketika dibawa menyertai berbagai kegiatan termasuk permainan bercorak
pendidikan, kompetisi mewarnai dan demonstrasi menyikat gigi dengan benar serta
menonton video ‘Dr. Rabbit and the Legend of Tooth Raya ‘.
Bantu Integrasi Kelurga Miskin
Managing Director Colgate-Palmolive
Co. Bhd., Issam Bachaalani pada peluncuran kampanye itu mengatakan, zona
kegiatan selama dua hari itu diibaratkan sebagai ‘titik peluncuran’ untuk
kampanye tahunan ‘Bright Smiles Bright Futures’ sebelum ia mulai mengeksplorasi
setiap sekolah dasar negeri di Malaysia.
Jelasnya, pemilihan anak untuk
terlibat dalam program itu adalah bagian dari upaya membantu integrasi keluarga
miskin kota kaku ke dalam sistem dukungan masyarakat.
“Program seperti ini sangat bernilai
bagi mereka karena kebanyakan organisasi kebajikan hanya menyelenggarakan
kegiatan untuk anak-anak dari rumah kebajikan,” katanya pada acara itu.
Tambahnya, selain mendidik anak dari
usia muda, ia juga memainkan peran penting khususnya kepada orang tua tunggal
yang tidak dapat meluangkan banyak waktu untuk anak mereka.
“Tujuan dasar kampanye itu adalah
mengungkapkan anak akan pentingnya perawatan oral yang tepat dan mendidik
mereka dengan prinsip dasar pencegahan masalah oral,” kata Bachaalani.
Kampanye Yang Sama di 40 Negara
Kampanye tersebut, jelas dia,
sebenarnya merupakan bagian dari inisiatif pendidikan kesehatan oral yang
sedang dilaksanakan bukan saja di Malaysia malah di lebih 40 negara yang
mencakup 23 juta anak di dalam 30 bahasa, setiap tahun.
Ini sesuai dengan rekomendasi dokter
gigi terakreditasi yang menggariskan rutin perawatan gigi secara total termasuk
penggunaan benang dan pemeriksaan berkala setiap enam bulan adalah sangat
penting demi kesehatan anak.
“Kami berharap agar orang tua
mendorong anak mereka untuk terlibat sama serta membuat perawatan oral yang
dipelajari selama kampanye Colgate di sekolah masing-masing sebagai rutin,”
ujarnya.
Melebarkan lagi senyuman anak-anak
yang terlibat adalah ketika mereka bisa memilih sendiri barang kebutuhan
sekolah seperti tas dan sepatu bernilai RM100 setiap seorang dan produk
Colgate.
Bachaalani turut mengundang orang
banyak untuk membawa anak masing-masing ke program yang sama yang bakal
diadakan di Tesco Extra Selayang pada 29 dan 30 Januari ini.
Tags: contoh artikel kesehatan gigi, peran penting gigi, gigi susu
anak rusak, makalah perawatan anak usia dini, makalah perawatan gigi anak,
makalah tentang kesehatan gigi anak, makalah tentang perawatan gigi pada anak,
pentingnya kesehata gigi untuk semua anak, artikel kesehatan anak usia dini,
Perawatan gigi pada anak usia dini
Advertisement
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuslike
BalasHapus